Di pagi hari, karbohidrat simple (cereal olahan, roti putih, roti panggang, nasi) akan menyebabkan kenaikan level gula darah yang mendadak, yang menyebabkan badan melepaskan jumlah insulin yang cukup besar. Hasilnya adalah penurunan tingkat kadar gula dalam darah dan keinginan untuk makan lebih banyak karbohidrat. Siklus ini berulang 2-3 kali sehari. Dan siklus naik turunnya kadar gula dalam darah ini memperberat kerja pankreas dan memperlemahnya. Ini adalah salah satu alasan utama penyebab Diabetes, tekanan darah tinggi dan kenaikan berat badan.

Tidak Sarapan

Saat Anda tidak sarapan, gula darah Anda akan turun/drop di bawah tingkat normal. Anda akan merasa kelaparan dan penurunan tingkat energi. Anda akan kembali mengonsumsi karbohidrat simple untuk mendapatkan peningkatan kadar gula dengan cepat untuk mengatasi rasa lapar dan penurunan energi yang Anda alami. Karbohidrat simple ini akan menyebabkan kenaikan level kadar gula dalam darah secara mendadak yang menyebabkan badan melepaskan jumlah insulin yang cukup besar. Insulin akan mengambil kelebihan gula dalam darah dan merubahnya menjadi lemak. Hasilnya adalah penurunan kadar gula dalam darah dan keinginan untuk makan lebih banyak karbohidrat. Siklus ini berulang 2-3 kali sehari. Dan siklus naik turunnya kadar gula dalam darah ini memperberat kerja pankreas dan memperlemahnya. Ini adalah salah satu alasan utama penyebab diabetes, tekanan darah tinggi dan kenaikan berat badan.

So, Apa Kriteria Sarapan yang Baik?

Jawabnya adalah Sarapan Berdasarkan Protein. Sarapan seperti ini akan mensuplai badan kita dengan nutrisi penting dan energi tanpa meningkatkan kadar gula dalam darah dan kadar insulin. Sarapan pagi seperti ini akan menghindarikan kita dari ketergantungan terhadap karbohidrat setiap hari. Dengan cara ini nafsu makan dapat terkontrol dengan baik, keinginan makan makanan berkarbohidrat (cemilan, coklat, kue, junk food, soft drink, nasi dan mie) akan berkurang. Sebagai hasilnya badan akan menggunakan kelebihan lemak yang tersimpan dalam tubuh untuk mendapatkan energi atau sebagai sumber energi.

Bagaimana agar sarapan memberi efek yang optimal bagi tubuh?

1.Delapan hingga 10 jam setelah makan malam (dan tidak makan apa-apa lagi) adalah waktu yang ideal untuk sarapan. Tubuh telah punya cukup waktu untuk melakukan metabolisme dan siap menerima asupan gizi pertama di pagi hari.
2.Buah atau jus buah dengan ampas (bukan sari buah) adalah makanan pertama yang dianjurkan. Di pagi hari, zat gula dalam tubuh turun ke tingkat paling rendah. Tubuh menggantinya dengan melepas zat gula yang telah ditimbun di lapisan otot dan liver (glikogen). Menambah asupan jus buah segar atau buah-buahan saat sarapan sangat dianjurkan, karena banyak mengandung vitamin dan mineral yang menyehatkan. Sari buah alami dapat meningkatkan kadar gula darah setelah semalaman kita tidak makan. Pisang, misalnya, bisa memenuhi kebutuhan karbohidrat, vitamin C, vitamin B-6, magnesium, dan potassium.
3.Lanjutkan dengan mengonsumsi glukosa karbohidrat baik. Sereal atau roti gandum isi selai kacang, misalnya, dapat meningkatkan kemampuan memori otak. Jika tubuh tidak mendapatkan glukosa yang cukup pada saat sarapan, maka fungsi atau memori otak dapat terganggu.
4.Anda bisa pilih menu sarapan berikut ini: seporsi sereal dengan susu rendah lemak, atau telur rebus (satu butir telur ukuran besar mengandung 70 kalori dan memenuhi 13% kebutuhan protein harian), atau omelet berisi tomat, keju rendah lemak dan bayam agar perut kenyang lebih lama. Pilihan lain, Anda bisa memilih roti gandum isi keju rendah lemak atau sepiring nasi merah plus telur dadar (dari 1 butir telur) dengan irisan tomat atau daun selada.
5.Intinya, pastikan karbohidrat kompleks dan protein selalu ada dalam menu sarapan Anda.