Kegiatan sehari hari pada ibu rumah tangga, mencakup cukup banyak kegiatan, misalnya mencuci baju,mencuci piring, menyetrika  dan kegiatan lainnya. Kegiatan ini cukup meluangkan waktu banyak dan terus berulang. Hal ini dapat memicu kelelahan yang lebih, jika tidak efisien dikerjakan baik secara waktu, tenaga dan  saat posisi mengerjakannya.

Nyeri pinggang atau dalam Bahasa kedokterannya disebut dengan low back pain  adalah salah satu gangguan muskuloskeletal umum yang menyerang 80% populasi orang dewasa. Gejala nyeri pinggang bisa membaik dalam beberapa minggu dengan tindakan konservatif seperti pemberian obat-obatan dan fisioterapi, sejak terjadinya serangan. Nyeri ini dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu nyeri akut (nyeri yang dirasakan kurang dari 3 minggu) dan nyeri kronik ( nyeri yang dirasakan lebih dari 12 minggu).

Mencegah terjadinya hal tersebut, ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengerjakan aktifitas atau kegiatan dalam posisi yang benar dan efisien atau disebut dengan posisi ergonomis. Ergonomi sendiri di definisikan sebagai gerakan yang efektif, efisien, nyaman, aman, tidak menimbulkan kelelahan dan kecelakaan sesuai kemampuan tubuh tetapi  mendapatkan hasil kerja yang lebih optimal.

Dalam pembahasan ini, Kita akan lebih menjelaskan posisi ergonomis dalam kegiatan atau aktifitas pada ibu rumah tangga. Karena kegiatan ini dilakukan terus berulang ulang, dan pasti akan terus dikerjakan untuk berlangsungnya kehidupan. Berikut adalah contoh posisi ergonomis yang bisa dilakukan:

  1. Posisi ergonomis saat memasak dan mencuci piring.

Dalam kegiatan ini jika posisi tempat memasak atau tempat cuci piring  berada di bawah, baiknya posisi yang kita lakukan adalah duduk. Tetapi jika posisi tempat memasak dan tempat cucui piring itu berada sejajar dengan kita, dan mengharuskan posisi kita berdiri, maka lakukan posisi dengan menaikan satu kaki ketas kursi kecil untuk sanggahan. Posisi ini menahan agar tubuh kita tidak terlalu condong kedepan, dan menahan pinggang tetapi tegap dan tidak membebani otot untuk bekerja lebih.

 

 

  1. Posisi ergonomis saat mengepel dan menyapu.

Pada saat melakukan kegiatan ini, para ibu disarankan untuk melakukannya dengan posisi berdiri dan dengan salah satu kaki di letakkan di depan dari salah satu kaki lainnya, dan selanjutnya posisi kaki bisa diposisikan secara bergantian. Dalam  posisi ini membantu meringankan kerja pinggang dan lebih menekankan pada kekuatan kaki.

 

 

  1. Posisi ergonomis saat mengganti sprei Kasur.

Mengganti sprei atau merapihkannya merupakan aktifitas yang sering dilakukan setiap hari setelah bangun tidur. Jadi kegiatan ini mau tidak mau akan dilakukan setiap hari. Untuk mencegah terjadinya kelelahan yang berlebih, saat mengganti atau merapihkan sprei, posisi yang benar untuk dilakukan adalah dengan berlutut. Dalam posisi ini pinggang tetap tegak dan otot-otot punggung tidak bekerja berlebih. Posisi ergonomis yang di benar ditunjukan pada gambar ke 2 (sebelah kanan).

 

  1. Posisi ergonomis saat membawa barang.

Nah, dalam melakukan hal ini pun ternyata ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan, ada aba-aba dan cara peletakan barang yang benar agar tidak terlalu membebani pinggang. Pertama cara mengambil barang tersebut, jika posisi nya berada dilantai, maka posisi kan kaki kiri berlutut dan kaki kanan melipat seperti jongkok atau sebaliknya. Kemudian ambil barang dan letakkan di dekat dada. Saat akan bangun, tumpukkan beban di kaki di sebelah kanan, dengan barang tetap dekat ke dada. Pada gambar ke 1(sebelah kiri) dan ke 3 ( sebelah kanan) merupakan gambaran contoh yang salah, pada gambar 1 barang disimpan dibawah dada, dan pada gambar 3 barang disimpan terlalu depan, hal itu akan memicu terjadinya nyeri pinggang.

Intinya pada posisi apa pun yang kita lakukan saat melakukan aktifitas sehari-hari, hindarilah posisi membungkuk!, karena menitik beratkan tumpuan tubuh pada bagian pinggang saja. Jika terus berulang ini tidak akan baik untuk postur tubuh dan juga pada otot otot di sekitar pinggang. Dan jangan lupa ditambah dengan olahraga yang cukup agar tubuh kita siap untuk melakukan aktifitas. Mudah- mudahan ibu-ibu semua dapat mempraktekannya di rumah!.

 

Oleh : Kamila Nur Rahim Amd.Ft