Permasalah anemia gizi besi atau kekurangan zat besi menjadi salah satu permasalah gizi yang sangat penting di Indonesia, terutama yang banyak dialami oleh perempuan, dari tahun ke tahun upaya pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi anemia gizi besi terus dilakukan, mulai dari edukasi-edukasi gizi oleh promkes-promkes di Indonesia, fortifikasi zat besi pada berbagai bahan makanan (seperti tepung terigu dan garam) sampai dengan pemberian suplemen zat besi.

Apa Saja Faktor Yang Menyebabkan Anemia Gizi Besi?

Ada banyak faktor penyebab anemia gizi besi ini, mulai dari faktor langsung dan faktor yang tidak langsung, faktor langsung meliputi jumlah zat besi dalam makanan sedikit, penyerapan zat besi yang sangat rendah, faktor tidak langsung meliputi kurangnya konsumsi lauk hewani dan buah buahan tinggi vitamin c, kurangnya konsumsi sayuran hijau , terjadinya perdarahan kronis yang menyebabkan kehilangan banyak darah dalam waktu yang singkat serta adanya infeksi dalam tubuh.

Lalu,  Dampak Apa Saja Yang Disebabkan Oleh Anemia Gizi Besi?

Dampak ringan yang ditimbulkan apabila kita kekurangan zat besi yaitu kita akan mengalami keluhan 5L (Lemah, Letih, Lesu, Lelah, Lunglay), mengahambat aktivitas, sehingga menurunkan produktivitas kerja juga penurunan konsentrasi belajar. Dampak lebih lanjut dapat menyebabkan sistem imun tubuh menurun sehingga akan lebih mudah sakit. Pada remaja putri akan beresiko terjadi pendarahan pada saat menstruasi.  Wanita hamil dalam kondisi anemia akan banyak kehilangan Fe pada saat melahirkan, sehingga beresiko  terjadi pendarahan yang di susul dengan kematian, Sedangkan pada bayinya menjadi resiko BBLR (berat bayi lahir rendah), Bayi lahir prematur, Pertumbuhan bayi malnutrisi dan resiko selanjutnya dapat menyebabkan pertumbuhan anak STUNTING. Kekurangan Fe di usia pertumbuhan juga akan menurunkan kemampuan motorik dan kognitif.

Jenis Makanan Apa Saja Yang Dapat Mencegah Anemia Gizi Besi?

Faktor makanan menjadi hal penting untuk mencegah terjadinya anemia gizi besi, karena salah satu sumber zat besi bisa kita dapatkan dari makanan, supaya penyerapan zat besi optimal dalam tubuh, maka kita harus mengkonsumsi lauk hewani ( daging sapi, hati ayam, ikan, daging ayam, telur ), kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau  disertai dengan sumber makanan yang tinggi vitamin C, seperti jeruk dan melon . Namun, hal yang harus diperhatikan adalah menghindari konsumsi kopi atau teh setelah kita makan , serta terlalu sering kita  mengkonsumi suplemen kalsium dosis tinggi akan menghambat penyerapan zat besi menjadi tidak optimal.

Pentingnya konsumsi makanan yang beragam, terutama lauk hewani yang kandungan zat besi paling banyak, karena penyerapan zat besi dari lauk hewani hampir mencapai 30 % dibandingkan dengan lauk nabati yang hanya dapat diserap 5 % saja oleh tubuh. Anemia gizi besi dapat dicegah dengan pola makan gizi seimbang, konsumsi berbagai jenis makanan yang beragam, terutama dari lauk hewani dan nabati , serta menyeimbangkan dengan pola hidup bersih, istirahat dan minum air putih cukup, akan membantu penyerapan zat besi lebih optimal.

Referensi : – Gizi Dalam Daur Kehidupan, Kemenkes 2017    – Soekirman, 2000.    – Almatsier, 2001

  • Komite Nasional PBB Bidang Pangan dan Pertanian (1992) – Ros & Horton (1998)

 

Oleh :

Fitri Rofiqoh Nurul Fauziah, S.Gz.

Yulia Indra Rahayu, AMK